Rabu, 01 Januari 2014

Tahap Penting Pengembangan Ide

Kebanyakan klien menganggap desainer grafis adalah seorang penyihir yang bisa memunculkan ide-ide kreatif secara seketika, hanya dengan mengayunkan tongkat ajaib – atau dalam hal ini menggerakkan mouse dan memencet tombol-tombol kombinasi di keyboard. Padahal, sebagai seorang desainer grafis, kita tahu bahwa, kenyataannya justru sebaliknya.
Menciptakan sebuah ide desain yang orisinil sama sekali bukan sihir yang bisa terjadi dalam hitungan detik. Proses ini mencakup seluruh prosedur menuangkan ide kreatif yang bersumber dari otak desainer ke dalam hasil karya akhirnya.

Nah, hal paling sulit bagi seorang desainer grafis adalah menjelaskan proses kreatifnya di hadapan klien atau manajer proyek, sehingga mereka bisa memahami betapa sulit dan menantangnya profesi sebagai seorang desainer grafis. Tapi, tenang saja. Kali ini, saya akan membantu menyampaikan apa yang sribuddies mungkin tak bisa sampaikan kepada klien. Ya, inilah enam tahap penting dalam mengembangkan ide kreatif yang pastinya pernah dilalui oleh Anda, dan semua desainer grafik lainnya.

Belajar
Pembentukan ide desain dimulai dengan pembelajaran dan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar desain yang ingin sribuddies ciptakan. Pemikiran kreatif Anda harus didukung oleh dasar pengetahuan dan kebijaksanaan yang baik mengenai tren dan perkembangan desain. Meskipun ini bukan kondisi yang mutlak diperlukan untuk mencapai kreativitas, tetapi dengan latar belakang yang kuat dari lapangan, Anda akan memiliki gambaran bagaimana mengaplikasikan ide-ide kreatif Anda ke dalam bentuk nyata.

Ikuti Pelatihan
Pelatihan sangat penting untuk mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan benar. Terlepas dari fakta bahwa sribuddies merancang dengan tangannya sendiri atau dengan menggunakan beberapa perangkat lunak desain, Anda harus sepenuhnya terlatih dalam mengoperasikan alat-alat, sehingga tidak mengalami hambatan dalam proses kreatif untuk menghasilkan desain logo. Sebagai seorang desainer grafis, pelatihan sangat penting dalam efektif untuk menyelesaikan proyek desain Anda secara efektif.

Investigasi
Bahkan sebelum sribuddies mulai membayangkan sebuah ide, sribuddies harus memperoleh informasi yang cukup mengenai client, termasuk bidang usahanya, jasa yang ditawarkannya, karakter perusahaannya, dan lainnya. Kesalahan seorang desainer grafis yang terburuk adalah, langsung melompat ke tahap merancang, karena sebenarnya tahap investigasi ini sangat penting untuk menghasilkan ide-ide yang faktual dan relevan. Dalam sebagian besar kasus, Anda akan mendapatkan informasi ini dari client saat ia menjelaskan desainer yang ia inginkan. Tetapi, jika client tidak memberikan informasi yang cukup, maka beban jatuh ke pundak sang desainer sendiri untuk melakukan penyelidikan penuh mengenai hal-hal yang relevan yang dibutuhkan dalam merancang sebuah desain.

Pencerahan
Setelah pikiran Anda terpenuhi dengan data dan informasi yang cukup dan yang berkaitan dengan subjek, sekarang saatnya Anda akan menghadapi fase pencerahan di mana sebuah gagasan kreatif muncul muncul di kepala Anda, yang dapat Anda manfaatkan untuk melengkapi rancangan desain. Pada tahap ini, ide itu tidak sepenuhnya menetas dan perlu “dierami” agar lebih matang. Sebaiknya, Anda mulai mencatat hal-hal kecil dan potongan-potongan pikiran yang mulai bermunculan, agar kemudian dapat disatukan menjadi sebuah rancangan yang utuh.

Ideasi
Setelah melalui serangkaian fase yang berat, desainer grafis akhirnya sampai juga di tahap awal penghasilan ide kreatif. Sebut saja tahap ini ideasi (Ide kreatif+ Generasi). Di sini, Anda dapat mulai menyaring potongan-potongan kecil kreativitas yang telah sribuddies peroleh pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi sebuah ide desain grafis yang tepat. Proses ini melibatkan kemampuan menganalisa rancangan-rancangan yang mungkin menarik untuk dikerjakan, dan menghilangkannya satu per satu, sampai didapat sebuah ide kreatif yang terbaik.

Eksekusi
Tentu saja, proses kreatif tidak selesai sampai di situ. Masih ada satu tahapan lagi yang sangat krusial dan menentukan hasil akhir dari seluruh fase yang telah Anda lewati. Apalagi kalau bukan eksekusi.
Salah satu kesalahpahaman umum dalam dunia desain grafis adalah bahwa, proses kreatif berakhir saat sebuah ide brilian tercetus. Padahal, tanpa pelaksanaan yang tepat, ide sejenius apapun akan gagal dan kerja keras sribuddies akan sia-sia. Makanya, fase eksekusi ini harus dijalankan dengan sangat seksama.
Fase ini melibatkan proses mengubah sketsa ke dalam format digital, menambahkan warna dan efek, serta menguji hasil akhir apabila diaplikasikan ke dalam beberapa media. Dan, setelah mendapat persetujuan akhir dari klien, maka barulah proses desain kreatif dapat dianggap selesai.

Peningkatan Keahlian Desainer

Dewasa Sebagai seorang desainer grafis, tentunya Anda harus selalu meningkatkan kemampuan Anda. Mengapa demikian? Desain grafis adalah bidang yang cepat sekali mengalami perubahan baik kreatif maupun teknis. Sementara itu mudah sekali untuk terjebak dalam mempelajari keterampilan teknis baru, itu sama pentingnya untuk fokus memperbaiki dan mendorong batas-batas kreativitas kita sebagai desainer grafis yang baik. Anda harus bertekad untuk tidak membiarkan desain Anda tumbuh stagnan, melainkan melanggar dan meningkatkan dengan waktu. Berikut terdapat tips untuk meningkatkan keahlian sebagai desainer grafis yang akan membantu Anda terus belajar, memperkuat kreativitas dan menjadi desainer grafis terbaik.

Menjadi Kolektor
Tips pertama untuk meningkatkan kemampuan Anda sebagai desainer grafis adalah setiap kali Anda melihat sebuah desain yang menginspirasi Anda, kumpulkanlah dan bawalah pulang. Kumpulkan ratusan brosur dan poster, kemudian masukan kedalam 1 file. Dengan hal ini, jika Anda mengalami kebuntuan, Anda dapat membuka file Anda untuk mencari inspirasi.

Belilah Buku
Koleksilah buku-buk mengenai desain grafis. Setidaknya dalam 1 bulan, Anda dapat membaca satu buku mengenai kreativitas maupun teknis dalam desain grafis.

Baca Blog Mengenai Desain
Cobalah untuk belajar dari orang lain. Untuk menjadi desainer grafis yang baik, alangkah baiknya untuk Anda belajar dari orang lain. Sesekali bukalah blog mengenai desain. Karena pada zaman sekarang, web adalah salahsatu sumber informasi terbaik.

Buatlah Blog Desain
Setelah Anda membaca blog desain orang lain, sekarang waktunya Anda membuat blog desain Anda sendiri. Itu dapat membuat Anda lebih analitis dalam pekerjaan Anda sendiri.

Bergabunglah di Komunitas Desain
Sebagai desainer grafis freelance, bergabung dalam komunitas desain adalah suatu keharusan. Tidak hanya membuat Anda tetap up-to-date dalam dunia desain, tetapi juga bagus untuk umpan balik dan kritik.

Ambillah Banyak Foto
Fotolah setiap objek yang membuat Anda terinspirasi. Seperti bangunan, tekstur atau hanya sekedar bayangan. Tidak harus dengan kamera yang bagus, tetapi dengan kamera handphone Anda pun juga cukup baik.

Buatlah Proyek Palsu
Setiap Anda merasa tidak ada kerjaan, cobalah untuk membuat sebuah proyek palsu seperti menciptakan merek palsu untuk sebuah perusahaan. Desain logo, stationary, brosur, ataupun website. Ada baiknya untuk melakukan hal ini sekali karena itu membuat desain menyenangkan dan membuat kreativitas Anda bekerja tanpa keterbatasan.

Cobalah Buat Ulang Desain Orang Lain
Tidak ingin menciptakan merek palsu untuk desain? Cobalah mendesain ulang proyek orang lain. Bantuan ini adalah Anda mengevaluasi apa yang “mereka” lakukan salah dan apa yang Anda bisa berbuat lebih baik.

Cobalah Buat Ulang Desain Lama Anda
Daripada dihapus, lebih baik Anda coba buat ulang desain lama Anda. Mungkin Anda akan terkaget-kaget  betapa minimnya ilmu atau banyaknya kesalahan dalam desain-desain lama Anda.

Hadiri Kuliah atau Seminar
Belajar dari orang lain pun bisa Anda coba dengan menghadiri kuliah ataupun seminar yang dilaksanakan beberapa kampus. Anda pasti akan belajar satu atau dua pelajaran baru dari hal itu.

Bersosialisasi Dengan Desainer Grafis Lain
Dengan menghadiri kuliah atau seminar, Anda pasti akan bertemu dengan desainer grafis lainnya. Cobalah untuk bertukar nomor telepon atau email. Dengan memiliki jaringan dengan desainer grafis lain, Anda akan meningkatkan keterampilan Anda dan hal itu akan mendorong Anda untuk menjadi lebih baik.

Ambillah Kelas Desain
Banyak perguruan tinggi setempat memungkinkan Anda untuk mendaftar kelas tanpa mendaftar penuh waktu. Ini tidak hanya akan mengajarkan Anda beberapa hal-hal baru secara teknis, tetapi juga membuat Anda kembali di kelas rekan-rekan Anda.

Wawancara Desainer Grafis Lain
Selain akan mendapatkan jaringan atau kontak degan desainer grafis lainnya, Anda juga akan mendapatkan pengalaman yang menakjubkan. Dan tentunya mendapat pelajaran yang baik juga.

Lakukan Perjalanan
Jika Anda tidak sibuk, cobalah melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Dengan melihat budaya baru, dan karya seni yang baru, itu akan membuat Anda membuka pikiran Anda ke dunia yang baru.

Pelajari Sesuatu yang Baru
Menjadi desainer grafis yang baik memang tidak mudah. Tetapi dengan mempelajari sesuatu yang baru, tanpa Anda sadari Anda akan terus meningkatkan kemampuan Anda.

Ambillah Buku Sketsa
Buku sketsa akan membantu Anda bekerja melalui ide-ide dengan cepat dan tanpa keterbatasan software desain. Dan tentunya, dengan buku sketsa Anda dapat menggambarkan ide Anda dimanapun Anda berada.

Memilih Orang yang Tepat dalam Setiap Tahapan Bisnis Kreatif

Dalam setiap perusahaan yang bertempur dalam sektor kreatif, nasibnya di masa depan sangat tergantung pada tim kreatif yang dimiliki. Jadi, perusahaan yang ingin menjadi sebuah entitas bisnis yang kuat dalam sektor kreatif harus memiliki langkah-langkah untuk merakit sebuah tim kreatif yang dibangun untuk meraih kesuksesan bersama. Langkah-langkah tersebut dibagi dalam berbagai tahapan sebagai berikut:
Tahap 1 – Para Pendiri
Langkah pertama dan bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit adalah mengevaluasi mitra atau pesaing bisnis.
Tahap 2 – Advisors, Part Timer atau Karyawan Kontrak
Perusahaan kreatif perlu memiliki tim kreatif yang teridiri dari personal trainer, domain expert, connector yang bisa menciptakan perkenalan dan menjalin hubungan dengan huge networks, industrial celebrity untuk brand dan technical experts.
Tahap 3 – Full Time Staffs
Kapan sebaiknya perusahaan merekrut karyawan full time? Inilah pertanyaan yang biasanya menyibukkan pendiri perusahaan kreatif. Keuangan akan menentukan kesiapan perusahaan untuk mengambil langkah ini. Ketika perusahaan memiliki infus modal, maka perusahaan memiliki kesiapan untuk merekrut lebih banyak tenaga ahli.
Tahap 4 – Quality Control
Perusahaan harus dapat memutuskan apakah akan mempekerjakan orang-orang yang memiliki kekuatan besar atau yang tidak memiliki kelemahan utama. Orang-orang terbaik yang memperkuat tim kreatif merupakan syarat utama agar perusahaan dapat menghasilkan produk-produk kreatif yang prima, karena mampu menjalankan fungsi quality control yang baik.

Konsep Dasar Pengorganisasian Bisnis Kreatif

Strategi akan menentukan bagaimana jalannya wewenang dan komunikasi yang diatur diantara para manajer sub unit. Strategi mempengaruhi informasi yang mengalir di sepanjang jalur tersebut, serta mekanisme perencanaan dan pengambilan keputusan. Teknologi yang digunakan dalam organisasi juga akan mempengaruhi cara pengaturan organisasi. Orang-orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi mempengaruhi struktur utama, kemampuan dan sikap bawahan serta kebutuhan untuk bekerja yang akan berpengaruh bagi para manajer dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan jalur komunikasi dan wewenang.
Ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya mempengaruhi strukturnya. Organisasi yang lebih besar cenderung memiliki spesialisasi lebih besar dan lebih formal (standararisasi yang lebih besar). Ditinjau dari unsur-unsur organisasi kita struktur organisasi dapat dianalisis dalam kaitannya dengan unsur-unsur struktur organisasi. Fungsi pengorganisasian pada dasarnya merupakan kelanjutan dari fungsi perencanaan. Bila dalam fungsi perencanaan berisi tahapan penetapan tujuan dan rencana, maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam sebuah pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi dimana di dalamnya terdapat kejelasan mengenai implementasi rencana organisasi, pengkoordinasian dan pengkomunikasian.
Manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang tekah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka tersebut merupakan desain organisasi dan bentuk spesifik dari kerangka itu disebut dengan struktur organisasi. Struktur organisasi pada prinsipnya adalah desain organisasi yang berisi proses alokasi sumber daya organisasi, khususnya berkaitan dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta memastikan bahwa keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Terdapat empat pilar utama dalam proses pengorganisasian yaitu pembagian kerja (division of works), pengelompokan pekerjaan (departementalization), penentuan relasi (hierarchy) dan koordinasi.
Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, pengalokasian sumbar daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana. Kegiatan yang terlibat dalam pengorganisasian mencakup tiga kegiatan yaitu (1) membagi komponen-komponen kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok, (2) membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan pengelompokan tersebut, (3) menetapkan wewenang diantara atau unit-unit organisasi.

Jumat, 25 Oktober 2013

Perubahan Sama Pentingnya dengan Penerapan Perubahan itu Sendiri

Perubahan Sama Pentingnya dengan Penerapan Perubahan itu Sendiri 

Tidak peduli betapa pentingnya perubahan dalam salah satu kebijakan sebuah perusahaan, bagaimana menerapkan proses baru sangat penting agar dapat diterima oleh karyawan. Sangat penting agar karyawan tidak merasa sesuatu yang sedang dilakukan kepada mereka bahwa mereka sama sekali tidak memiliki pilihan tentang menjalani sebuah perubahan. Bagaimana membuat pengumuman dan jadwal perubahan memiliki banyak hubungannya dengan bagaimana hal itu akan diterima dan dijalankan oleh karyawan. Perlu diketahui juga, bahwa orang-orang cenderung tidak nyaman dengan perubahan, bahkan ketika itu mungkin untuk keuntungan mereka sendiri. Perusahaan mungkin ingin menerapkan kebijakan baru dengan cara yang akan membuat perubahan semudah mungkin.
Membuat perubahan yang tidak diinginkan dapat mengakibatkan komitmen yang rendah di antara karyawan, penurunan produktivitas dan bahkan omset yang tidak perlu. Kunci utama adalah komunikasi dan waktu. Berkomunikasi dengan setiap karyawan yang terkena dampak sehingga mereka dapat memahami apa yang dilakukan, mengapa melakukannya, dan apa dampaknya pada diri mereka secara pribadi dan perusahaan secara keseluruhan.
Kemudian, ketika kebijakan baru diterapkan, memungkinkan cukup waktu bagi orang-orang untuk membiasakan diri pada apa pun yang akan berbeda Selama masa transisi, mendorong karyawan untuk memberikan umpan balik dan waspada terhadap tanda-tanda masalah seperti setiap pergeseran sikap, mungkin meningkat dalam ketidakhadiran atau sinyal lain bahwa karyawan tidak puas. Tentu saja akan lebih mudah untuk membuat keputusan sendiri dan mengumumkannya tanpa diskusi. Tetapi pendekatan yang lebih cenderung menghasilkan karyawan yang tidak puas dan merasa seperti bukan bagian dari tim. Masukan dari karyawan membantu menciptakan kuat, kebijakan yang lebih efektif.
 
http://achmadyanu.com/?p=248

 

Komunikasi untuk Menghasilkan Karya-Karya Terbaik

Komunikasi untuk Menghasilkan Karya-Karya Terbaik

Memunculkan karya terbaik dari karyawan merupakan tanda dari seorang pemimpin yang efektif. Namun secara efektif mengkomunikasikan apa sebenarnya yang diharapkan seorang pemimpin kepada karyaman bisa menjadi sulit. Gambaran yang tidak jelas dari harapan pemimpin menyebabkan proses yang tidak efisien dan kinerja di bawah standar. Karyawan bisa menjadi frustasi karena pekerjaan mereka dianggap tidak dihargai yang pada akhirnya membuat perusahaan tidak memiliki kinerja yang memuaskan. Terdapat beberapa cara untuk mengkomunikasikan secara jelas dan efektif dari harapan pemimpin kepada karyawan, yaitu sebagai berikut:
  1. Memperkuat target-target perusahaan. Seperti percakapan apa pun, pemimpin harus menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung ketika mengkomunikasikan target-target tersebut. Kunci komunikasi yang efektif adalah kesederhanaan dan pengulangan pesan. Mendengar harapan itu sebanyak satu kali tidak akan membuat karyawan meresapi komunikasi.
  2. Jelaskan siapa, apa dan bagaimana. Untuk mengkomunikasikan ekspektasi yang jelas dalam lingkungan yang terus berubah, pastikan bahwa karyawan selalu tahu apa yang ingin dicapai perusahaan, bagaimana rencana untuk sampai ke sana, dan siapa yang akan melakukan apa untuk mencapai hasil tersebut. Kebanyakan kegagalan dapat dikaitkan dengan kesenjangan dalam kejelasan tentang salah satu dari tiga komponen tersebut.
  3. Perhatikan lingkungan kerja yang berkomunikasi dengan karyawan. Agar karyawan dapat memenuhi harapan, lingkungan kerja harus mendukung perilaku yang diharapkan. Setiap unsur budaya harus dapat memperkuat perilaku yang diharapkan untuk karyawan. Jika ekspektasi berlawanan dengan lingkungan, karyawan tidak akan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan perusahaan.
  4. Ekspektasi yang efektif didukung oleh sistem penghargaan, serta struktur dan proses perusahaan. Misalnya, jika perusahaan mengharapkan karyawan untuk mengambil risiko, maka perusahaan perlu untuk memberikan penghargaan dan membentuk alur kerja yang memungkinkan untuk terjadinya kegagalan dari berbagai eksperimen yang dilakukan karyawan.
  5. Memahami kepentingan pribadi dalam diri karyawan. Karyawan pada dasarnnya datang ke tempat kerja dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri, sehingga untuk mengenal setiap orang secara individual membantu perusahaan memastikan bahwa mereka memahami harapan perusahaan dan merasa termotivasi untuk bertemu dengan mereka. Dengan benar-benar memahami apa yang membuat mereka tergerak, apa yang memberi mereka energi dan tantangan apa yang mereka hadapi, seorang pemimpin dapat lebih efektif mendorong kinerja dan terjadinya perubahan perilaku. Luangkan waktu untuk membangun hubungan emosional dengan setiap karyawan yang dikelola. Tanyakan apa yang mereka perjuangkan, apa yang dituju dari menjalankan pekerjaan mereka dan apa yang mereka bergairah tentang pekerjaan yang dilakukan. Mengetahui apa yang memotivasi mereka akan membantu perusahaan membingkai harapan perusahaan dengan cara yang sesuai dengan tujuan karir mereka.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan dasar utama bagi seseorang yang melakukan aktivitas pekerjaannya. Kebutuhan itu sendiri dipandang sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan itu. Rasa tidak senang dan ketegangan muncul ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi. Oleh karena itu seseorang akan memilih suatu tindakan tertentu untuk mengurangi ketegangan dan tekanan-tekanan, sehingga timbul perilaku yang mengarah pada pencapaian tujuan.
 
http://achmadyanu.com/?p=250

 

Kerjasama dan Koordinasi

Kerjasama dan Koordinasi

Koordinasi adalah salah satu fungsi penting dalam aktifitas manajemen karena koordinasi merupakan penyelaras semua aktifitas dan usaha, maka dapat disimpulkan bahwa setiap fungsi manajemen yang lain juga membutuhkan suatu pengkoordinasian. Koordinasi adalah proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri. Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Dengan organisasi diharapkan keharmonisan dan keselarasan seluruh kegiatan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga beban tiap bagian menjadi serasi, selaras dan seimbang.
Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan tiap satuan pelaksanaan. Koordinasi sangat dibutuhkan pada saat pekerjaan yang insidentil dan tidak rutin serta pekerjaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu. Terdapat tiga tipe saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi, yaitu sebagai berikut:
  • Ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence): Dimana tiap kegiatan departemen dan fungsional tergantung pada pelaksanaan kerja tiap satuan.
  • Ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence): Dimana pekerjaan dari tiap departemen atau fungsional tergantung dari penyelesaian pekerjaan departemen lain sebelum satuan lain dapat bekerja.
  • Ketergantungan timbale balik (reciprocal interdependence): Merupakan hubungan member dan menerima antar satuan organisasi.
http://achmadyanu.com/?p=253#comment-62